Kenapa saya diuji?
Apakah Allah pilih kasih. kenapa hanya saya yang diberi cobaan, ujian?
yang lain terlihat begitu menikmati hidup. tanpa ada beban dan dapat tersenyum.
sedangkan saya?
o-----------------------------o.
Mungkin kebanyakan orang berkata demikian saat sedang diuji dan diberi cobaan.
Merasa hanya dirinya yg dapat ujian dan cobaan.
melihat orang lain adem ayem menjalani hidup.
Padahal semua sama.
saya.
kamu.
iya kamu.
kita semua diuji dan diberi cobaan.
karena Allah tidak hanya membiarkan kita hidup tok, lalu tidak diuji. tidak. tapi juga mengujinya dengan ujian sesuai kekuatan hamba-Nya.
Lihat Al Ankabut ayat 2-3 dan Al Baqoroh ayat 286 *biar buka Qur'an * hehe.
hanya saja orang-orang berbeda dalam hal menanggapi dan menyelesaikannya.
siapa tahu orang yang kamu lihat adem ayem menjalani hidup, padahal cobaan yang dia terima lebih berat dari kamu. Hanya saja dia berusaha untuk terlihat kuat dan tegar. jadi seakan tidak ada yang terjadi.
padahal 'mah', beuuuuhhh. .
oke, kembali ke cobaan atau ujian.
salah satu fungsi ujian adalah untuk mengikis mana yang pantas naik kelas dan mana yang tinggal kelas.
mana yang lulus dan mana yang gagal.
mana yang wisuda duluan, mana yang jadi mahasiswa abadi abadaan.
kalau tidak ada ujian atau cobaan. ya kapan naik nya? atau kapan lulusnya? atau kapan wisudanya?
jadi jangan 'nelen lidah' kalau dapat ujian.
itu adalah cara Allah menaikan derajatmu.
itu adalah cara Allah memilihmu.
orang yang sabar dan tabah dengan sebesar apapun ujian yang diterima, itulah yang Allah pilih untuk naik kelas. naik derajat.
terlalu dini jika kita berfikir ujian yang kita dapat tidak akan dapat kita selesaikan.
ingat. sebesar apapun ujian yang kita terima. jangan lupa bahwa kita juga punya Allah yang Maha Besar.
Apapun ujian yang Allah beri kepada kita, adalah sesuai kurikulum yang kita sanggupi. dan Allah tahu kita sanggup.
karena Dia Maha Tahu. jika kamu ragu. berarti kamu juga ragu pada Allah.